TORCH adalah singkatan dari Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus (HSV) yang terdiri dari HSV1 dan HSV2 serta kemungkinan oleh virus lain yang dampak klinisnya lebih terbatas (Misalnya Measles, Varicella, Echovirus, Mumps, virus Vaccinia, virus Polio, dan virus Coxsackie-B).Penyebab utama dari virus dan parasit TORCH adalah hewan di sekitar kita, seperti ayam, kucing, burung, tikus, merpati, kambing, sapi, anjing, babi dan lainnya. Meskipun tidak secara langsung sebagai penyebab terjangkitnya penyakit yang berasal dari virus ini adalah hewan, namun juga bisa disebabkan oleh karena perantara (tidak langsung) seperti memakan sayuran, daging setengah matang dan lainnya.
Secara umum keluhan yang dirasakan penderita TORCH adalah mudah pingsan, pusing, vertigo, migrain, penglihatan kabur, pendengaran terganggu, radang tenggorokan, radang sendi, nyeri lambung, lemah lesu, kesemutan, sulit tidur, epilepsi, dan keluhan lainnya. Namun begitu, untuk membuktikan adanya penyakit TORCH perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Apabila wanita usia subur atau wanita hamil terinfeksi TORCH dapat mengakibatkan, keguguran, kelainan pada janin baik fisik maupun mental.
Untuk menghindari penyakit TORCH, ada beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain sebagai berikut :
1. Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi
2. Jaga kebersihan hewan peliharaan. Gunakan sarung tangan saat mebersihkan kotoran hewan peliharaan.
3. Hindari kontak dengan hewan-hewanyang kemungkinan dapat berperan sebagai hewan perantara TORCH.
4. Periksakan hewan peliharaan seperti kucing atau anjing secara rutin ke dokter hewan atau poliklinik hewan.
5. Menjaga perilaku hidup bersih dan sehat.
Dengan pemeriksaan atau deteksi TORCH pada wanita usia subur diharapkan dapat menurunkan angka kecacatan pada bayi baru lahir dan meningkatkan kualitas generasi selanjutnya. Semoga bermanfaat