[et_pb_section admin_label=”section”]
\n\t\t\t[et_pb_row admin_label=”row”]
\n\t\t\t\t[et_pb_column type=”4_4″][et_pb_text admin_label=”Text”]<\/p>\n
Kanker serviks merupakan kanker yang menyerang leher rahim, bagian bawah rahim yang menghubungkannya dengan vagina. Kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV), virus yang ditularkan melalui hubungan seksual.<\/p>\n
Di Indonesia, kanker serviks menduduki peringkat kedua kanker yang paling banyak menyerang wanita setelah kanker payudara. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2022 terdapat sekitar 38.000 kasus baru kanker serviks dengan angka kematian mencapai 20.000 orang.<\/p>\n
Ironisnya, meskipun pengidap kanker serviks termasuk tinggi, banyak yang belum memiliki kesadaran untuk melakukan deteksi dini. Padahal, deteksi dini kanker serviks sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.<\/p>\n
Deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan pemeriksaan Pap smear. Pemeriksaan Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel sel dari serviks untuk diperiksa di laboratorium.<\/p>\n
Selain Pap smear, kini tersedia metode deteksi dini kanker serviks yang lebih mudah dan nyaman, yaitu dengan pemeriksaan urine. Metode ini menggunakan alat tes bernama \u201cCervical Scan\u201d yang dapat melihat DNA HPV melalui sampel urine.<\/p>\n
Pemeriksaan Cervical Scan dilakukan dengan mengoleskan sampel urine ke alat tes. Hasil pemeriksaan akan keluar dalam waktu sekitar 30 menit.<\/p>\n
Peluncuran alat tes Cervical Scan di Indonesia dilakukan oleh PT. Biofarma pada Kamis, 7 Juli 2023 di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinkes DIY. Peluncuran ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker serviks.<\/p>\n
Manfaat Pemeriksaan Cervical Scan<\/strong><\/p>\n Pemeriksaan Cervical Scan memiliki beberapa manfaat, antara lain:<\/p>\n Pemeriksaan Cervical Scan direkomendasikan untuk wanita berusia 30 tahun ke atas yang aktif secara seksual. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan secara rutin setiap 3 tahun sekali.<\/p>\n Dengan semakin mudahnya deteksi dini kanker serviks, diharapkan angka kejadian dan kematian akibat kanker serviks di Indonesia dapat menurun.<\/p>\n Tips untuk Menjaga Kesehatan Serviks<\/strong><\/p>\n Selain melakukan deteksi dini kanker serviks, berikut ini adalah beberapa tips untuk menjaga kesehatan serviks:<\/p>\n Dengan menerapkan tips-tips tersebut, diharapkan wanita dapat terhindar dari kanker serviks.<\/p>\n <\/a> <\/a> <\/a><\/p>\n [\/et_pb_text][\/et_pb_column] Kanker serviks merupakan kanker yang menyerang leher rahim, bagian bawah rahim yang menghubungkannya dengan vagina. Kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV), virus yang ditularkan melalui hubungan seksual. Di Indonesia, kanker serviks menduduki peringkat kedua kanker yang paling banyak menyerang wanita setelah kanker payudara. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2022 terdapat sekitar […]<\/p>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":10848,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_et_pb_use_builder":"on","_et_pb_old_content":" Kanker serviks merupakan kanker yang menyerang leher rahim, bagian bawah rahim yang menghubungkannya dengan vagina. Kanker serviks disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV), virus yang ditularkan melalui hubungan seksual.<\/p>\r\n Di Indonesia, kanker serviks menduduki peringkat kedua kanker yang paling banyak menyerang wanita setelah kanker payudara. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2022 terdapat sekitar 38.000 kasus baru kanker serviks dengan angka kematian mencapai 20.000 orang.<\/p>\r\n Ironisnya, meskipun pengidap kanker serviks termasuk tinggi, banyak yang belum memiliki kesadaran untuk melakukan deteksi dini. Padahal, deteksi dini kanker serviks sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan.<\/p>\r\n Deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan pemeriksaan Pap smear. Pemeriksaan Pap smear dilakukan dengan mengambil sampel sel dari serviks untuk diperiksa di laboratorium.<\/p>\r\n Selain Pap smear, kini tersedia metode deteksi dini kanker serviks yang lebih mudah dan nyaman, yaitu dengan pemeriksaan urine. Metode ini menggunakan alat tes bernama \u201cCervical Scan\u201d yang dapat melihat DNA HPV melalui sampel urine.<\/p>\r\n Pemeriksaan Cervical Scan dilakukan dengan mengoleskan sampel urine ke alat tes. Hasil pemeriksaan akan keluar dalam waktu sekitar 30 menit.<\/p>\r\n Peluncuran alat tes Cervical Scan di Indonesia dilakukan oleh PT. Biofarma pada Kamis, 7 Juli 2023 di Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinkes DIY. Peluncuran ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker serviks.<\/p>\r\n Manfaat Pemeriksaan Cervical Scan<\/strong><\/p>\r\n Pemeriksaan Cervical Scan memiliki beberapa manfaat, antara lain:<\/p>\r\n\r\n Pemeriksaan Cervical Scan direkomendasikan untuk wanita berusia 30 tahun ke atas yang aktif secara seksual. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan secara rutin setiap 3 tahun sekali.<\/p>\r\n Dengan semakin mudahnya deteksi dini kanker serviks, diharapkan angka kejadian dan kematian akibat kanker serviks di Indonesia dapat menurun.<\/p>\r\n Tips untuk Menjaga Kesehatan Serviks<\/strong><\/p>\r\n Selain melakukan deteksi dini kanker serviks, berikut ini adalah beberapa tips untuk menjaga kesehatan serviks:<\/p>\r\n\r\n Dengan menerapkan tips-tips tersebut, diharapkan wanita dapat terhindar dari kanker serviks.<\/p>\r\n <\/a> <\/a> <\/a><\/p>","_et_gb_content_width":"","footnotes":""},"categories":[4],"tags":[],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/labkes.jogjaprov.go.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/10847"}],"collection":[{"href":"https:\/\/labkes.jogjaprov.go.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/labkes.jogjaprov.go.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/labkes.jogjaprov.go.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/labkes.jogjaprov.go.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=10847"}],"version-history":[{"count":2,"href":"https:\/\/labkes.jogjaprov.go.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/10847\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":50161,"href":"https:\/\/labkes.jogjaprov.go.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/10847\/revisions\/50161"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/labkes.jogjaprov.go.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/10848"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/labkes.jogjaprov.go.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=10847"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/labkes.jogjaprov.go.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=10847"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/labkes.jogjaprov.go.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=10847"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}\n
\n
\n\t\t\t[\/et_pb_row]
\n\t\t[\/et_pb_section]<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"\r\n \t
\r\n \t