\nSeperti yang diketahui, virus Corona terus bermutasi agar bisa bertahan hidup. Bahkan, beberapa mutasinya mendapatkan perhatian tersendiri karena menimbulkan tingkat infeksi yang tinggi.<\/p>\n
\nSeperti yang diketahui, virus Corona terus bermutasi agar bisa bertahan hidup. Bahkan, beberapa mutasinya mendapatkan perhatian tersendiri karena menimbulkan tingkat infeksi yang tinggi.<\/p>\n
Atas kemunculan berbagai mutasi Corona, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasi nya menjadi variant of interest (VOI) dan variant of concern (VOC).<\/p>\n
Dikutip dari laman resmi WHO, sebuah mutasi dapat dikategorikan sebagai VOC jika:<\/p>\n
– Mutasi menimbulkan peningkatan atau perubahan yang merugikan dalam sisi epidemiolog COVID-19
\n– Terjadi peningkatan keparahan penyakit
\nMenimbulkan penurunan efektivitas vaksin, alat diagnostik, hingga tindakan kesehatan dan sosial lainnya.
\n– Dalam data terbaru WHO, saat ini hanya tersisa satu varian yang masuk dalam kategori VOC atau varian yang mengkhawatirkan yakni varian Omicron. Varian ini merupakan pango lineage B.1.1.529.<\/p>\n
Termasuk di antaranya, subvarian Omicron BA.1, BA.2, BA.3, BA.4, BA.5 dan garis keturunan lainnya yang muncul dengan karakteristik serupa, seperti varian XE.<\/p>\n
“WHO menekankan bahwa garis keturunan ini harus dipantau sebagai garis keturunan yang berbeda dan dilakukan penilaian komparatif dari karakteristik virus oleh otoritas kesehatan masyarakat,” tulis keterangan resmi WHO, dikutip Sabtu (25\/6\/2022)<\/p>\n