Menindaklanjuti penetapan Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pada tanggal 15 Desember 2023 kami informasikan bahwa mulai tanggal 01 Januari 2024 mulai diberlakukan tarif pelayanan yang baru. Oleh karena itu terdapat beberapa jenis pemeriksaan laboratorium akan dikenakan penyesuaian tarif.
Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta berkomitmen untuk terus menjaga mutu pelayanan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Demikian atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Download Dokumen
Penyesuaian Tarif Layanan
Perda NOMOR 11 TAHUN 2023 tentang PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH
]]>DBD adalah penyakit demam serius yang disebabkan oleh gigitan nyamuk betina Aedes aegypti yang menyerang melalui sistem peredaran darah manusia. Di musim hujan seperti saat ini, perkembangan nyamuk menjadi sangat masif, sehingga masyarakat perlu melakukan persiapan guna mencegah gigitan nyamuk Aedes Aegypti.
Berikut ini adalah metode pencegahan DBD yang disebut dengan 3M Plus, diantaranya adalah:
Plus mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk:
Dengan mengetahui berbagai langkah pencegahan diatas, diharapkan masyarakat dapat bersegera untuk melakukan pencegahan, dan melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala DBD seperti:
Tetap terapkan perilaku hidup sehat dengan menerapkan 3M Plus dan mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk meminimalisir potensi terjangkit DBD.
]]>Survei Kepuasan Masyarakat ini dilaksanakan bertujuan untuk mengukur keberhasilan penyelenggara layanan yang ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima layanan dan kepuasan masyarakat dengan kualitas pelayanan yang telah diberikan oleh penyelenggara layanan.
Kami berharap kepada semua pihak untuk dapat memberikan masukan atau kritikan yang sifatnya membangun terhadap hasil survei ini, agar dapat memperbaiki tingkat kekurangan, serta menjadi referensi terhadap proses perbaikan pelayanan publik yang ada, dengan harapan semoga dapat menjadi pelayanan yang prima sebagaimana yang diharapkan masyarakat sebagai pengguna layanan.
]]>Meskipun vaksin COVID-19 belum berhasil ditemukan, anak-anak tetap perlu untul mendapatkan kekebalan melalui imunisasi. Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut tantangan program imunisasi dalam masa pandemi COVID-19 berpotensi menimbulkan wabah ganda (double outbreak), merebaknya COVID-19 dan penyakit menular lainnya.
“Oleh karenanya, imunisasi kepada anak ditekankan tetap penting diberikan meski di tengah pandemi dengan catatan protokol kesehatan tetap diutamakan,” ujar Dokter Reisa saat konferensi pers secara virtual, Selasa (30/6).
Ia menekankan perlu dilakukan langkah-langkah penting untuk memastikan setiap sasaran imunisasi, yaitu anak yang merupakan kelompok rentan menderita PD3I atau penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Melalui imunisasi, anak-anak terlindungi dari penyakit-penyakit berbahaya.
Reisa mengungkapkan prinsip – prinsip yang menjadi acuan dalam melaksanakan program imunisasi pada masa pandemi covid-19. Pertama, imunisasi dasar dan lanjutan tetap diupayakan lengkap dan dilaksanakan sesuai jadwal untuk melindungi anak dari PD3I. Kedua, secara operasional, pelayanan imunisasi baik di posyandu, puskesmas, puskesmas keliling maupun fasilitas kesehatan lain yang memberikan layanan imunisasi mengikuti kebijakan pemerintah daerah setempat. Ketiga, kegiatan surveilans PD3I harus dioptimalkan termasuk pelaporannya.
“Keempat, menerapkan prinsip ppi dan menjaga jarak aman 1 – 2 meter,” lanjutnya.
Dokter Reisa mengatakan, pelayanan imunisasi di puskesmas atau fasilitas kesehatan lain penyedia layanan imunisasi para masa pandemi memiliki ketentuan ruang atau tempat pelayanan imunisasi, seperti menggunakan ruang atau tempat pelayanan yang cukup luas dengan sirkulasi udara yang baik dan berdekatan atau terpisah dari poli pelayanan anak atau dewasa sakit.
“Ruang atau tempat pelayanan imunisasi hanya untuk melayani bayi dan anak sehat,” katanya.
Ketentuan kedua yakni memastikan ruang atau tempat rutin dibersihkan dengan cairan disinfektan dan tersedia fasilitas mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau hand sanitizer.
Selanjutnya, “Atur meja pelayanan antar petugas dan orang tua agar jarak aman satu hingga dua meter,” ujar dr. Reisa.
Kemudian, jalur keluar dan masuk diatur berbeda dan sediakan tempat duduk bagi sasaran imunisasi dan orang tua dan pengantar untuk menunggu. Penyediaan tempat duduk di ruang terbuka, untuk menunggu sebelum dan sesudah imunisasi juga diperlukan. Penentuan jadwal hari dan jam pelayanan imunisasi. Ini bertujuan untuk memberikan layanan secara efektif dan informasi jumlah sasaran yang akan dilayani.
Hal terpenting yang tak kalah penting yaitu prosedur petugas media dengan dilengkapi alat pelindung diri, seperti masker dan sarung tangan.
Dokter Reisa mengatakan, dunia tanpa satu vaksin saja dapat melumpuhkan aktivitas miliaran penduduk dunia. Memanfaatkan semaksimal mungkin ketahanan tubuh buatan yang sudah ditemukan para ilmuwan dan pakar penyakit menular membantu menumbuhkan kekebalan tubuh bersama dan pada akhirnya memusnahkan penyakit.
Di akhir, Reisa berpesan untuk melakukan lima langkah, (1) bawa anak ke puskesmas, posyandu untuk imunisasi, (2) disiplin terapkan protokol kesehatan selama di fasilitas kesehatan, (3) imunisasi melindungi anak dari ancaman berbagai penyakit berbahaya dan imunisasi adalah cara teraman dan ter-efektif. Melindungi anak sama dengan melindungi diri kita, keluarga dan masyarakat dari ancaman penyakit menular, (4) segera imunisasi, pastikan imunisasi lengkap sesuai panduanpanduan, dan (5) lindungi diri dan lindungi orang lain.
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional
Source https://covid19.go.id/p/berita/hindari-wabah-ganda-lindungi-anak-melalui-imunisasi-di-masa-pandemi
]]>